Perwujudan Paham Anarko-Sindikalisme dalam Aksi Sosial Pawon Rakyat

Emma Amelia
5 min readDec 20, 2019

--

Sumber: http://www.leftcom.org/en/articles/2011-11-01/30-november-one-off-protest-or-working-class-reawakening

Pawon (dalam bahasa Indonesia, dapur) Rakyat adalah aksi sosial berupa kegiatan pembagian makanan gratis dari, oleh, dan untuk kelas pekerja, termasuk di antaranya para pelajar, di sekitaran Yogyakarta. Menyebut diri sebagai bukan kegiatan amal yang biasa dilakukan orang kaya kepada orang miskin (Pawon Rakyat, 2018), Pawon Rakyat menawarkan konsep solidaritas kelas atau solidaritas sesama masyarakat sebagai landasan diselenggarakannya kegiatan bagi-bagi makanan gratis tersebut. Penyelenggaraan aksi sosial berbasis solidaritas kelas dalam bentuk kegiatan swakelola yang diorganisasi secara nonhierarkis atau tanpa struktur organisasi yang vertikal dan tetap ini sangat khas anarko-sindikalisme meskipun pihak penyelenggara Pawon Rakyat tidak secara gamblang merujuk pada paham tersebut. Hal ini dapat dimaklumi mengingat paham anarko-sindikalisme masih sering mendapat stigma buruk di masyarakat kita sehingga menyatakan secara gamblang bahwa suatu kegiatan diadakan dengan basis nilai-nilai anarko-sindikalisme berisiko tinggi menjadi sasaran persekusi baik oleh warga setempat maupun aparat (Tempo, 2019).

Meskipun demikian, aksi sosial Pawon Rakyat telah sukses terselenggara pada bulan Desember 2018 dengan memegang prinsip swakelola dan nonhierarkis khas anarko-sindikalisme. Telaah lebih lanjut mengenai nilai-nilai anarko-sindikalisme yang diimplementasikan pada penyelenggaraan aksi sosial Pawon Rakyat penting untuk dilakukan agar dapat dijadikan percontohan bagi aksi-aksi sosial lain sekaligus menambah wawasan mengenai ragam bentuk aksi sosial yang pernah diselenggarakan di Indonesia.

Artikel ini akan membahas mengenai bagaimana nilai-nilai dalam paham anarko-sindikalisme diimplementasikan pada penyelenggaraan aksi sosial Pawon Rakyat. Untuk menjawabnya, artikel ini berargumen bahwa nilai-nilai anarko-sindikalisme dalam penyelenggaraan aksi sosial Pawon Rakyat diimplementasikan pada (1) pelaksanaan kegiatan secara swakelola oleh sekelompok orang yang mengorganisasi diri secara nonhierarkis, (2) sikap penyelenggara yang menolak keras campur tangan partai politik dan kelas kapitalis, serta (3) adanya agenda perlawanan terhadap tatanan sistem kapitalisme melalui peningkatan solidaritas dan kemandirian kelas pekerja.

Mengacu pada definisi yang dikemukakan oleh Rudolf Rocker, anarko-sindikalisme adalah ide mengenai kolaborasi solider kelas pekerja dalam rangka melakukan kegiatan ekonomi produksi dan distribusi berdasarkan kesepakatan bersama sebagai bentuk perlawanan terhadap tatanan sistem kapitalisme (Rocker, 1938). Pendapat Rocker mengindikasikan bahwa kegiatan ekonomi produksi dan distribusi yang telah disepakati bersama tersebut sangat mengedepankan nilai-nilai kolektivitas atau kesadaran untuk melakukan kerja sama atas dasar solidaritas yang timbul akibat adanya rasa senasib sepenanggungan.

Lebih lanjut, Mikhail Bakunin berpendapat bahwa kolaborasi solider anarko-sindikalisme merupakan metode pengorganisasian kekuatan sosial kelas pekerja yang antipolitik dan nonhierarkis (Bakunin, 1871). Gagasannya mengenai metode pengorganisasian yang antipolitik dan nonhierarkis mengimplikasikan bahwa perjuangan kelas pekerja hanya dapat berjalan efektif apabila tidak ditunggangi oleh kepentingan segelintir elit. Hal ini, lagi-lagi, menekankan pada pentingnya aspek kolektivitas dalam mengelola suatu gerakan sosial yang berbasis solidaritas kelas. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa terdapat empat elemen penting dari konsep-konsep tersebut yang terefleksi dalam tulisan ini: adanya sikap antipolitik, antikapitalisme, nonhierarkis, dan kolektivitas.

Indikasi adanya implementasi nilai-nilai dalam paham anarko-sindikalisme pada penyelenggaraan aksi sosial Pawon Rakyat dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatan secara swakelola oleh sekelompok orang yang mengorganisasi diri secara nonhierarkis. Kelompok yang menyelenggarakan aksi sosial Pawon Rakyat tidak memiliki struktur kepanitiaan; hanya ada pembagian tugas yang dapat dipilih sendiri sesuai dengan kesediaan dan kemampuan masing-masing (Pawon Rakyat, 2018). Beberapa jenis kerja yang dapat dipilih untuk dilakukan oleh individu-individu yang terlibat dalam persiapan aksi sosial Pawon Rakyat antara lain juru masak, pengangkutan logistik, pengelolaan akun media sosial Pawon Rakyat, penulisan buletin, dan beberapa kerja lain yang teknis pelaksanaannya lebih fleksibel.

Kemudian, komitmen penyelenggara aksi sosial Pawon Rakyat untuk menolak campur tangan partai politik dan kelas kapitalis secara tegas. Keterangan pada unggahan-unggahan di akun Instagram Pawon Rakyat secara gamblang menyatakan penolakan atas campur tangan partai politik dan kelas kapitalis dalam penyelenggaraan aksi sosial Pawon Rakyat; baik itu campur tangan berupa keikutsertaan langsung maupun pemberian donasi (Pawon Rakyat, 2018). Selain itu, pada unggahan yang sama juga terdapat lampiran foto spanduk bertuliskan kata-kata “no parpol” yang dipajang saat aksi sosial Pawon Rakyat berlangsung.

Terakhir, penyelenggara aksi sosial Pawon Rakyat mengadvokasi agenda perlawanan terhadap tatanan sistem kapitalisme melalui peningkatan solidaritas dan kemandirian kelas pekerja. Melalui akun instagramnya, Pawon Rakyat merilis buletin mengenai pentingnya memperkuat solidaritas dan kemandirian kelas pekerja guna menghadapi tatanan sistem kapitalisme yang dianggap banyak merugikan kelas pekerja. Terdapat dua edisi buletin yang mengusung spesifik bahasan berbeda. Muatan pada buletin edisi pertama mencontohkan aksi pemogokan dalam rangka menuntut kenaikan upah yang berhasil dilakukan oleh sekelompok pengemudi yang bekerja untuk perusahaan penyedia jasa transportasi daring Uber di Inggris (Pawon Rakyat, 2018). Sementara itu, buletin edisi kedua mencoba menjelaskan bahwa kemiskinan yang menimpa masyarakat, khususnya kelas pekerja, disebabkan oleh faktor-faktor struktural yang langgeng oleh sebab adanya tatanan sistem kapitalisme dalam masyarakat kita (Pawon Rakyat, 2018). Versi cetak dari buletin-buletin tersebut dibagikan pada saat aksi sosial Pawon Rakyat berlangsung.

Pelaksanaan aksi sosial Pawon Rakyat berhasil mengimplementasikan nilai-nilai anarko-sindikalisme yang mencakup keempat elemen penting dari konsep mengenai kolaborasi solider khas anarko-sindikalisme yang digagas oleh Rocker dan Bakunin. Keberhasilan tersebut tentu bukan perkara mudah, terlebih di era sekarang ketika gerakan solidaritas kelas pekerja di Indonesia mulai jarang dijumpai dan sering mendapat stigma buruk. Penyelenggara aksi sosial Pawon Rakyat begitu kreatif karena mampu menyederhanakan serta mengemas ide kompleks mengenai kesadaran kelas dan pentingnya solidaritas kelas di kalangan pekerja dalam format acara bagi-bagi makanan gratis sehingga menarik minat publik untuk menghadirinya. Ide-ide kompleks tadi pun dapat dipahami dan diinternalisasi oleh kalangan awam. Keberhasilan aksi sosial Pawon Rakyat hendaknya menjadi inspirasi bagi munculnya aksi-aksi sosial serupa di Indonesia pada masa mendatang.

Referensi:

Bakunin, M. (1973). The Paris Commune and the Idea of State. Dalam Lehning, A. (Ed.), Michael Bakunin: Selected Writings (hal. 195–213). London: Jonathan Cape Ltd.

Pawon Rakyat [@pawonrakyat]. (25 November 2018). Buletin SOLIDARITAS PEKERJA edisi #1 yang akan kami bagikan selama PAWON RAKYAT pada Selasa, 27 November nanti. Pawon Rakyat adalah solidaritas pangan yang dirintis, didanai, dikerjakan dan dinikmati oleh kelas pekerja, buruh, karyawan, pegawai, petani penggarap, pengangguran, pelajar, mahasiwa dan kelas-kelas pekerja [foto Instagram]. Diambil pada 4 Desember 2019 dari https://www.instagram.com/p/BqmDF24gEps/

Pawon Rakyat [@pawonrakyat]. (25 November 2018). Persiapan PAWON RAKYAT yang akan diselenggarakan pada Selasa, 27 November nanti. 100 Porsi Makan Malam Gratis untuk Pengemudi Ojol! Pawon Rakyat adalah solidaritas pangan yang dirintis, didanai, dikerjakan dan dinikmati oleh kelas pekerja, buruh, karyawan, pegawai, petani penggarap, pengangguran, pelajar [foto Instagram]. Diambil pada 4 Desember 2019 dari https://www.instagram.com/p/BqnBMf-ANaM/

Pawon Rakyat [@pawonrakyat]. (21 Desember 2018). Unduh buletin digital kami selengkapnya di twitter @pawonrakyat [foto Instagram]. Diambil pada 4 Desember 2019 dari https://www.instagram.com/p/Brpi8-fBssh/

Rocker, R. (1938). Anarcho-Syndicalism: Theory and Practice. Diambil pada 2 Oktober 2019 dari https://libcom.org/files/Rocker%20-%20Anarcho- Syndicalism%20Theory%20and%20Practice.pdf

Tempo. (4 Mei 2019). Dosen UGM: Fobia Anarko Sindikalis, Seperti Ciptakan Hantu Baru. Diambil pada 6 Desember 2019 dari https://nasional.tempo.co/read/1201939/dosen- ugm-fobia-anarko-sindikalis-seperti-ciptakan-hantu-baru

--

--

Emma Amelia

I drink more tea than water — hence the name is "addicteas".